1. Pendahuluan tentang pertempuran Hari Kiamat (Perang Dunia 3)
Dunia telah mengalami kecenderungan yang semakin meningkat akan
bencana-bencana alam, kegiatan-kegiatan teroris, perang dan
gejolak-gejolak politik belakangan ini. Tidak ada jeda terhadap
kecenderungan ini atau tanda-tanda akan melambat. Cukup banyak dari kita
mungkin merasa tidak berdaya ketika kita melihat dunia kita terjerumus
dalam bahaya yang tak terkendali ke arah zaman yang lebih berat lagi.
Sejumlah peramal seperti
Nostradamus, Edgar Cayce dll telah
memperkirakan masa-masa pergolakan dan susah dengan proporsi-proporsi
yang dahsyat. Terdapat juga banyak pembicaraan tentang pertempuran
antara kekuatan-kekuatan baik dan jahat yang akan terjadi di sekitar
waktu kita hidup.
Kami melakukan penelitian spiritual untuk mengeksplorasi
peristiwa-peristiwa dalam dimensi non-fisik/ halus (tak kasat mata) di
balik kecenderungan-kecenderungan mengkhawatirkan ini dan apa yang akan
terjadi pada kita.
Tujuan dari artikel ini adalah untuk memberikan informasi yang terungkap melalui
penelitian spiritual tentang:
-
Kekuatan-kekuatan spiritual yang mendalangi peristiwa-peristiwa di seluruh dunia dan di zaman yang akan datang.
-
Langkah-langkah yang dapat diambil oleh manusia untuk meminimalkan dampak dari peristiwa-peristiwa ini.
Untuk sebagian dari kita karena tidak adanya pemahaman tentang dunia
spiritual, artikel ini mungkin terlihat fiktif atau hampir seperti
sebuah dongeng. Kami telah mencoba untuk seobjektif mungkin dalam
menceritakan apa yang telah kami lihat melalui indra keenam yang
mendalam. Bukanlah maksud kami untuk meresahkan masyarakat, tetapi untuk
memberi kewaspadaan dan memberi peringatan tentang hal itu. Artikel ini
merupakan permohonan kami kepada masyarakat untuk meluangkan waktu
dalam memahami artikel ini dan memulai praktik spiritual mereka
Fakta-fakta ini telah diperoleh dari Pikiran dan Akal Budi
(Kecerdasan) Alam Semesta melalui media indra keenam yang mendalam dari
Ibu Anjali Gadgil, seorang ‘pencari’ Tuhan YME dari Yayasan Penelitian
Ilmu Spiritual (SSRF). Informasi ini telah diperiksa oleh Yang Mulia Dr. Athavale untuk akurasinya. Bersamaan dengan artikel ini, kami sarankan agar anda juga membaca artikel tentang ‘
Pertempuran antara ‘baik’ dengan ‘jahat’.
2. Apakah Pertempuran Halus (tak kasat mata) itu?
Kekuatan baik dan jahat telah ada sejak awal Alam Semesta. Kekuatan-kekuatan ini berada terutama di wilayah-wilayah non-fisik/ halus (tak kasat mata)
dari alam semesta dan mempengaruhi kekuatan-kekuatan positif dan
negatif di Bumi hampir sepenuhnya. Dari waktu ke waktu kekuatan jahat
halus/ non-fisik mendapatkan cukup energi spiritual untuk mencoba
mendirikan kerajaan iblis di alam semesta. Dalam waktu saat ini,
keseimbangan kekuasaan antara kekuatan baik dan jahat adalah 70% dan 30%
masing-masing. Namun kekuatan jahat di alam semesta sekali lagi
memperoleh energi spiritual yang cukup untuk mencoba membangun sebuah
kerajaan iblis. Perang yang terjadi kemudian dikenal sebagai pertempuran
halus/ non-fisik atau Hari Kiamat dan salah satu dampaknya sedang
dirasakan di semua wilayah slam semesta. Pertempuran ini mulai meletus
di wilayah halus pada tahun 1999 dan sebagian kecil dari pertempuran itu
akan semakin memainkan peranan di alam Bumi dengan konsekuensi
malapetaka bagi umat manusia.
Keseriusan dari pertempuran halus/ Non-fisik (Hari Kiamat) ini dan
konsekuensi-konsekuensinya terhadap umat manusia berada dalam proporsi
yang belum pernah terjadi sebelumnya. Untuk alasan inilah; kami telah
menamakan artikel ini Hari Kiamat, yang berarti konflik dennga proporsi
malapetaka antara ‘baik’ dan ‘jahat’. Hasil pertempuran adalah kekalahan
dari kekuatan-kekuatan negatif dan pembentukan sebuah era kembali
menghidupkan dan menyalakan cahaya Spiritualitas pada umat manusia di
Alam Semesta dan di Bumi yang juga dikenal sebagai Kerajaan Tuhan YME
(Ilahi). Era menghidupkan dan menyalakan kembali cahaya Spiritualitas
dalam umat manusia di Bumi akan berlangsung selama sekitar seribu tahun.
Kami telah menjelaskan fitur-fitur penting dari era menghidupkan dan
menyalakan kembali cahaya Spiritualitas umat manusia di bagian bawah
dari artikel ini.
3. Prinsip di balik pertempuran halus/ non-fisik (tak kasat mata) Hari Kiamat
Kebanyakan dari kita tidak menyadari akan fakta bahwa banyak
peristiwa di Bumi, yang mempengaruhi kita pada tingkat perorangan atau
kelompok, memiliki akar masalah di alam spiritual. Mari kita ambil
contoh dari peningkatan dalam bencana-bencana alam baru-baru ini.
Faktor kontribusi utama terhadap kecenderungan meningkatnya bencana alam
bersifat spiritual. Faktor-faktor fisik seperti gas rumah kaca hanya
mengkontribusikan 30% dari masalah. Dengan kata lain, pemerintah
–pemerintah dunia dan organisasi-organisasi non-pemerintah (NGO) yang
memprakarsai kepatuhan masyarakat internasional terhadap protokol Kyoto,
meskipun sangat terpuji, sebaik-baiknya hanya menyelesaikan sebagian
kecil dari masalah. Sebagian besar upaya-upaya untuk memperbaiki masalah
yang dilakukan hanya pada tingkat fisik dan mental tanpa
memperhitungkan alam spiritual akan menjadi ceroboh dan tidak efisien.
Satu faktor spiritual paling penting yang berkontribusi pada
munculnya bencana-bencana alam, terorisme dan pergolakan politik adalah
meningkatnya komponen-komponen dasar halus/ non-fisik
Raja dan
Tama. Peningkatan ini terutama disebabkan:
-
Meningkatnya aktivitas dari hantu - hantu (iblis, setan, energi-energi negatif, dll) tingkat tinggi dalam waktu saat ini
-
Masyarakat yang sangat materialistis bersamaan dengan hampir tidak adanya praktik spiritual
Seluruh dunia adalah seperti sebuah boneka di tangan
kekuatan-kekuatan positif dan negatif dari alam halus (tak kasat mata).
Orang baik bertindak sesuai dengan kehendak Tuhan, sedangkan orang jahat
adalah boneka-boneka di tangan hantu –hantu (iblis, setan,
energy-energi negatif, dll). Orang-orang baik di Bumi tidak akan dapat
hidup dalam damai kecuali energi-energi negatif dapat dilumpuhkan.
Orang-orang dengan energi spiritual yang rendah yang tidak selalu ‘baik’
atau ‘jahat’ mudah dipengaruhi oleh hantu dan dikendalikan oleh mereka.
Akibatnya, mereka juga berada di bawah kendali hantu –hantu dan
memberikan kontribusi pada
Raja dan
Tama. Dalam hal apapun, mereka terjebak dalam baku tembak antara mereka yang ‘baik’ dan kekuatan-kekuatan ‘jahat’.
Penyebab utama lainnya untuk peningkatan raja dan tama adalah keadaan
masyarakat berkaitan dengan Kebenaran/ Kebajikan. Menurut seorang Suci
(Saint) yang telah maju secara spiritual, Adi Shankaracharya dari India
(Abad ke-8-9 SM), Kebajikan (Dharma) adalah yang menyelesaikan tiga
tugas:
-
Menjaga sistem sosial dalam kondisi yang sangat baik
-
Membawa tentang kemajuan duniawi dari setiap makhluk hidup
-
Serta menyebabkan kemajuan dalam alam spiritual
Kemajuan spiritual dikatakan terjadi hanya ketika praktik spiritual dilakukan sesuai dengan ke enam prinsip-prinsip dasar dari praktik spiritual
Lebih sering terjadi, masyarakat-masyarakat dunia telah gagal dalam
memenuhi ketiga kondisi ini. Unsur-unsur negatif dalam masyarakat secara
signifikan meningkatkan penggerogotan busuk ke dalam struktur
masyarakat.
4. Tingkat keparahan dari pertempuran Hari Kiamat
Tanpa diketahui kebanyakan orang, Alam Semesta berada tengah-tengah
pertempuran non-fisik (halus/ tak kasat mata) dengan proporsi yang
dashyat. Sebagian besar Hari Kiamat ini akan bdiperjuangkan di alam-alam
halus. Pertempuran dalam dunia fisik, yaitu di Bumi (Perang dunia 3)
juga sebagian besar terjadi akibat dimensi halus/ non-fisik. Oleh karena
itu kesadaran tentang kejadian tersebut terbatas hanya untuk mereka
yang merupakan orang-orang dengan tingkat evolusi spiritual sangat
tinggi di Bumi.
Hanya sebagian kecil dari Hari kiamat akan dialami di Bumi (Perang
Dunia 3). Tapi bagian kecil ini sendiri akan menjadi malapetaka dan
penyebab dari pemusnahan massal. Kita akan menyaksikan secara fisik
sebagian kecil dari Hari Kiamat dalam bentuk pelepasan dari
kekuatan-kekuatan alam dan Perang Dunia 3 dimana senjata pemusnah massal
akan digunakan. Peningkatan bencana-bencana alam seperti banjir, gempa
bumi dan gunung berapi disebabkan terutama karena kenaikan raja dan tama
didorong oleh kejahatan di Bumi. Orang-orang yang memicu Perang Dunia 3
akan berada di bawah kendali energi-energi negatif tingkat tinggi yang
juga dikenal sebagai penyihir-penyihir makhluk halus atau
māntriks.
Tabel berikut menunjukkan perbandingan dalam tingkat keparahan antara
berbagai Perang Dunia dengan mempertimbangkan kedua aspek halus/
non-fisik dan fisiknya.
Nama peperangan
|
Tahun
|
Tingkat keparahan dari pertempuran halus dan pertempuran fisik
|
Perand Dunia 1
|
1914 – 1918
|
30
|
Perang Dunia 2
|
1939 – 1945
|
50
|
Perang Dunia 3
|
2015 – 2023
|
70
|
Peleburan alam semesta
|
Akhir dari Kaliyug
|
100
|
Grafik dan tabel diatas memberi kita pemahaman tentang skala dari
pertempuran tersebut. Untuk menempatkan hal-hal dalam perspektif,
gabungan unsur-unsur fisik dan halus/ non-fisik yang terlibat dalam
Perang Dunia 1 dan Perang Dunia 2 pada puncaknya memiliki tingkat
keparahan masing-masing 30 dan 50. Semua bencana-bencana besar dan
kegiatan teroris beberapa tahun terakhir merupakan tanda-tanda petunjuk
yang berkaitan langsung dengan pertempuran halus. Energi negatif tingkat
tinggi seperti penyihir makhluk halus) merasuki individu-individu yang
memiliki mentalitas untuk merugikan masyarakat dan melaksanakan kegiatan
teroris melalui mereka kepada umat manusia. Fakta bahwa intensitas
pertempuran akan meningkat hingga 70 unit pada tahun 2017 (Perang dunia
3) memberikan kita suatu indikasi dari tingkat keparahan pertempuran
tersebut. Hal ini kemudian akan cepat turun ke nol pada tahun 2023. 100
unit adalah intensitas dari pertempuran halus pada saat disolusi/
peleburan Alam Semesta.
^Atas
5. Siapa sajakah kekuatan-kekuatan baik yang berjuang dalam pertempuran Hari Kiamat ini?
1993: Dalam pertempuran Hari Kiamat berikutnya, kekuatan-kekuatan baik yang dipimpin oleh seorang Guru
Parātpar (pembimbing
spiritual yang telah berevolusi di atas tingkat spiritual 90%) yang
hidup di alam Bumi. Pada awal pertempuran pada tahun 1993, hanya Guru
Parātpar dan beberapa pencari Tuhan yang berjuang dalam pertempuran.
Partisipasi mereka sepenuhnya berada di tingkat halus/ non-fisik (tak
kasat mata), di mana semua partisipan hanya bertindak secara otomatis
sesuai keinginan Tuhan tanpa menyadari bahwa tindakan mereka merupakan
bagian dari pertempuran Hari Kiamat. Dengan demikian, semua peserta
tidak sadar akan keterlibatan mereka pada tingkatan fisik dalam
pertempuran tersebut. Berbagai tindakan dalam pertempuran, terjadi
melalui partisipan secara otomatis sesuai dengan kehendak Tuhan, di mana
pertempuran tersebut sebagian besar terjadi pada tingkat non-fisik dan
pada batas tertentu pada dimensi fisik/ nyata, seperti tindakan-tindakan
untuk penyebaran Spiritualitas.
2003: Sampai tahun 2003, jumlah pencari-pencari
Tuhan yang mendampingi pembimbing spiritual yang telah berevolusi dalam
perjuangan naik menjadi 35. Peran mereka sebagian besar adalah
menerapkan kehendak Tuhan dalam dimensi nyata. Kekuatan-kekuatan baik
semakin meningkat dalam kuantitas dan kualitas sehubungan semakin
intensifnya pertempuran halus/ non-fisik. Pertempuran di alam halus
diperjuangkan murni dengan kekuatan spiritual dan tidak memiliki unsur
fisik.
2004: Dari tahun 2004 dan seterusnya, tingkat
keparahan dari kekuatan-kekuatan jahat dan konsekuensi akibat dari 'Hari
Kiamat' meningkat jauh. Oleh karena itu, kekuatan-kekuatan positif dari
wilayah halus/ non-fisik Surga bergabung dalam pertempuran. Mereka
membantu melalui berbagai wujud, mulai dari partikel-partikel Ilahi
berwarna kuning dan berkembang ke partikel kesadaran Ilahi,
frekuensi-frekuensi cahaya dan frekuensi-frekuensi warna dewa-dewi untuk
melawan kekuatan-kekuatan negatif. Perubahan yang progresif dalam wujud
energi-energi positif pada dasarnya menandakan bahwa kekuatan-kekuatan
dari Surga yang bergabung dalam pertempuran menjadi semakin halus,
sehingga kekuatan-kekuatan baik menjadi lebih digdaya.
2008: Dari tahun 2008 ketika tingkat keparahan Hari
Kiamat meningkat lebih lanjut, kekuatan-kekuatan dari Surga terbukti
tidak cukup dan karenanya partisipasi mereka akan berhenti.
2009 – 2013: Pada tahun 2009, dua makhluk yang telah berevolusi secara spiritual dari wilayah halus/ non-fisik
Maharlok
(suatu wilayah yang lebih tinggi di Alam Semesta) juga akan bergabung
dalam pertempuran. Saat itu sekitar 400 pencari – pencari Tuhan akan
berjuang bersama Guru Paraatpar. Pada tahun 2010, makhluk ketiga dari
Maharlok akan
bergabung dalam pertempuran. Keikutsertaan makhluk-makhluk yang telah
berevolusi tersebut akan berada dalam bentuk partikel-partikel Ilahi dan
kemudian berkembang ke frekuensi-frekuensi halus/ non-fisik,
sinar-sinar halus, frekuensi-frekuensi keTuhanan dan
konstelasi-konstelasi halus cemerlang di tahun 2013. Dengan kata lain,
bantuan dari Tuhan akan semakin halus dan kuat.
2014 – 2018: Ketika pertempuran halus/ non-fisik
menguat secara intensif ke 38 unit pada tahun 2014, pencari-pencari
Tuhan yang bertempur secara halus (tak kasat mata) dalam pertempuran
'Hari Kiamat' tidak akan bisa berpartisipasi lebih lama lagi karena
pertempuran itu akan berada di luar kemampuan spiritual mereka.
Merekapun tidak akan dapat menerima dan mentolerir energi spiritual
sangat besar yang diberikan oleh Tuhan untuk memenuhi kebutuhan dari
tingkat pertempuran.
Pada tahun 2014, dua makhluk Tuhan yang lebih tinggi dari wilayah berikutnya yaitu
Janalok (suatu
wilayah yang lebih tinggi di Alam Semesta) akan bergabung dalam
pertempuran halus tersebut. Partisipasi mereka akan berada dalam bentuk
partikel-partikel Ilahi dan kemudian berkembang ke frekuensi-frekuensi
halus, kobaran api-api halus/ non-fisik, aura-aura cahaya hingga ke
frekuensi-frekuensi cahaya pada tahun 2018
2019: Selama beberapa tahun ke depan, ketika 'Hari
Kiamat' mencapai puncaknya di tahun 2019, terdapat 25 makhluk Tuhan
dari wilayah
Tapolok (suatu
wilayah yang lebih tinggi di Alam Semesta) yang akan bergabung dalam
pertempuran melawan kekuatan-kekuatan jahat dari wilayah ke 7 Neraka.
Setelah itu jumlah makhluk Tuhan tersebut secara bertahap akan berkurang
karena pada tahap itu banyak Saints/ Orang-orang Suci di Bumi sendiri
akan telah berevolusi.
Meskipun adanya penurunan dalam tingkat keparahan pertempuran dari 70
unit pada tahun 2017 sampai ke 48 unit di tahun 2019, jumlah makhluk
Tuhan yang berpartisipasi dalam pertempuran akan berjumlah 25 di tahun
2019 dibandingkan dengan hanya 10 pada tahun 2017. Hal ini karena di
tahun 2019 di samping pekerjaan menghancurkan kekuatan-kekuatan jahat
negatif, pekerjaan positif untuk pembentukan era kembali menghidupkan
dan menyalakan cahaya Spiritualitas pada umat manusia juga perlu untuk
dilakukan.
2021-2023: Di tahun 2021, pembentukan era kembali
menghidupkan dan menyalakan cahaya Spiritualitas dalam umat manusia akan
dimulai. Pada tahun 2023, akan ada kedatangan partikel-partikel dari
Satyaloka, yang paling halus dan murni dari 14 wilayah-wilayah halus/ non-fisik utama.
2024: Dari tahun 2024 dan seterusnya partisipasi
dari wilayah-wilayah positif halus/ non-fisik akan berhenti karena tidak
akan lagi diperlukan.
^Atas
6. Tahapan-tahapan utama dari pertempuran Hari Kiamat (Perang Dunia 3)
Pertempuran Hari Kiamat yang sedang diperjuangkan sebagian besar
terjadi di dimensi spiritual. Selain itu, pertempuran tersebut juga
memberikan dampak buruk pada dunia meskipun sebagian besar terjadi pada
tingkat tak berwujud. Konsekuensi-konsekuensi dari perang halus/
non-fisik tersebut yang utama adalah dalam bentuk benih-benih yang
ditaburkan untuk kerusakan dunia lebih lanjut yang cepat dan bertahap di
berbagai tingkatan. Hal ini bekerjadalam dua cara:
-
Dengan mengurangi sattvikta di dunia secara keseluruhan.
-
Dengan meningkatkan cengkraman kekuatan-kekuatan jahat pada umat manusia.
Tahapan-tahapan utama Hari Kiamat dijelaskan sebagai berikut :
Tahun
|
Peristiwa
|
1999 – 2012
|
Pertempuran dimensi halus
- Pertempuran antara ‘baik’ melawan ‘jahat’ di dunia halus/
non-fisik dengan beberapa kejadian di alam fisik yang menandakan
dimulainya pertempuran tersebut.
- Pertempuran pada tingkat fisik – energi-energi negatif mencegah
para ‘pencari’ dari melakukan latihan spiritual dan membuat
hambatan-hambatan saat melakukannya.
|
2013 – 2015
|
Dimulainya pertempuran di dimensi kasar (Bumi)
- Gelombang pertempuran antara ‘baik’ melawan ‘jahat’ pada tingkat halus mulai berubah dan kekuatan yang ‘baik’ mulai menang.
- Pertengkaran-pertengkaran internal (dalam negeri) mengambil
bentuk peperangan kecil atau bentrokan-bentrokan, dimulainya
kerusuhan-kerusuhan di dalam negara-negara, pemberontakan rakyat
terhadap sistem di tingkat nasional; meskipun setiap kejadian mungkin
tampak sebagai peristiwa yang independen (tidak berkaitan), namun akar
penyebabnya adalah energy-energi negatif tingkat tinggi dari dunia halus
Bencana-bencana alam
- Peningkatan dalam bencana-bencana alam
Pertempuran di alam fisik
- Dimulainya perang dengan para penjahat dan unsur-unsur anti-sosial pada tingkat fisik, psikologis dan spiritual.
|
2016 – 2018
|
Pertempuran utama di dimensi kasar (Bumi)
- Perang Dunia ke Tiga (Perang dunia 3) akan terjadi
- Hilangnya nyawa dalam skala besar
Bencana-bencana alam
- Bencana-bencana alam dalam skala besar
Pertarungan dengan unsur-unsur anti-sosial
- Para penjahat dan unsur-unsur anti-sosial di masyarakat dimusnahkan pada tingkat fisik, psikologis dan spiritual.
|
2019 – 2022
|
Persiapan untuk Kerajaan Tuhan (Ilahi)
- Gelombang pertempuran baik versus jahat pada tingkat fisik mulai berubah dan kekuatan awal yang baik untuk menang.
- Pemerintahan belajar dari Kerajaan Ilahi
|
2023
|
Pembentukan Kerajaan yang dominan Sattva nya (Ilahi)
|
Dari tahun 1993, penyihir-penyihir makhluk halus mulai menabur benih
untuk kerusakan masyarakat dan mempercepat kejahatan/ ketidakbenaran.
Dalam kebanyakan kasus, dunia telah menentukan proses kerusakan pada
tempatnya. Hal ini disebabkan oleh peningkatan sifat materialistik
manusia dan bekurangnya Kebajikan. Dibantu oleh energi-energi negatif
tingkat tinggi, penurunan tersebut meningkat dalam intensitas dan
kecepatannya. Seiring berjalannya waktu benih-benih ini akan berakar dan
meningkatkan pembusukan di masyarakat. Sehubungan masyarakat menjadi
semakin lalim, mereka dipermainkan/ jatuh tepat ke tangan energi-energi
negatif dan meningkatkan Raja dan Tama di lingkungan. Peningkatan Raja
dan Tama ini akan menyebabkan ketidakstabilan dunia yang kita kenal dan
akan berujung pada bencana-bencana alam yang parah dan Perang Dunia 3.
Berikut ini adalah contoh dari beberapa mekanisme yang telah
digerakkan oleh hantu-hantu (setan, setan, energi negatif, dll). Grafik
juga memberikan peristiwa-peristiwa lainnya yang akan terjadi hingga
menjelang pembentukan era kembali menghidupkan dan menyalakan cahaya
Spiritualitas pada umat manusia.
Tahun
|
Peristiwa
|
2000
|
Benih pertengkaran-pertengkaran domestic yang kuat ditaburkan dalam masyarakat
|
2001
|
Benih peningkatan unsur-unsur anti social di masyarakat
|
2002
|
Benih peningkatan malpraktik di tempat ibadah yang mempercepat peningkatan Raja dan Tama. Tempat ibadah berkontribusi pada komponen Sattva dalam masyarakat. Ketika terjadi malpraktik di sana akan mengurangi Sattvikta dan dengan demikian membantu meningkatkan Raja dan Tama.
|
2006
|
Benih awal dari perusakan tempat-tempat ibadah
|
2011
|
Benih dari langkah-langkah teroris di bawah pengaruh hantu-hantu untuk menghancurkan organisasi-organisasi spiritual
|
2014
|
Tingginya kejadian bencana-bencana alam
|
2015
|
Malapetaka akibat bajir dan meletusnya gunung berapi
|
2016
|
Sebuah gempa bumi dashyat di Pakistan
|
2017
|
Negara-negara di Timur Tengah rata dengan tanah dalam ledakan-ledakan bom
|
2018
|
Amerika, Cina dan Jepang dilanda perang dan kerugian jumlah jiwa tak terhitung yang belum pernah terjadi sebelumnya.
|
2019
|
Hilangnya supremasi para politisi dan desakan umat manusia agar Saints (Orang-orang Suci) menyelamatkan mereka
|
2020
|
Penurunan dalam proses yang merusak dan dominasi partikel-partikel kesadaran Tuhan/ Ilahi dalam lingkungan
|
2021
|
Benih waktu yang kondusif dan saling melengkapi untuk pembentukan
era kembali menghidupkan dan menyalakan cahaya Spiritualitas pada umat
manusia
|
2022
|
Rasa senang dan antusiasme dalam lingkungan
|
2023
|
Ketentraman dalam lingkungan
|
2024
|
Ketentraman internal (di dalam) dan eksternal (di luar) dalam hidup
|
2025
|
Benih peningkatan praktik spiritual dan perjalanan spiritual
menuju kesadaran Tuhan YME yang ditabur oleh para ‘pencari’ Tuhan.
Dimulainya era kembali menghidupkan dan menyalakan cahaya Spiritualitas
dalam umat manusia.
|
Catatan: Pada tingkat dunia berjalan saat ini:
-
Probabilitas bencana ini dapat dihindari adalah 1%
-
Intensitas dapat bervariasi + / – 10%
-
Waktu kejadian mungkin bervariasi + / – 10% dalam jangka waktu 25 tahun secara keseluruhan.
6.1 Perang Dunia 3
Perang Dunia Ketiga (Perang dunia 3) akan dimulai di tahun 2015 dan
berlanjut selama sekitar 9 tahun sampai 2023. Perang yang akan
diperjuangkan dalam jangka waktu tersebut akan berhubungan semuanya.
Namun hal itu mungkin tidak mudah terlihat kepada dunia. Menjelang akhir
periode ini, senjata pemusnah massal akan digunakan. Akan terdapat
banyak korban jiwa yang belum pernah terjadi sebelumnya di mana sekitar
1/3 dari populasi akan binasa dan 1/3 lagi akan mengalami penderitaan.
Beberapa negara akan terkena dampak lebih dari yang lain. Tak perlu
dikatakan, di dunia yang sangat saling berhubungan semua negara akan
terkena dampaknya. Perang Dunia 3 akan dipicu terutama akibat fanatisme
agama. Energi-energi ngatif tingkat tinggi akan menggunakan kelemahan
ini pada manusia untuk mendorong mereka melewati batas dan menghasut
negara-negara untuk berperang satu sama lainnya.
Dalam semua ketiga perang dunia hantu-hantu dari daerah semakin
tinggi Neraka berada di balik manusia yang ingin memusnahkan satu sama
lain.
-
Perang Dunia 1: Penyihir makhluk halus ((māntriks) dari wilayah ke-2 Neraka
-
Perang Dunia 2: Penyihir makhluk halus terutama
dari wilawah ke-3 Neraka mengambil bagian dalam mengatur Perang Dunia
II. Hitler misalnya sepanjang masa kekuasaannya dikuasai oleh penyihir makhluk halus
dari wilayah ke-5 Neraka. Ini juga alasan dari kemunculan dramatisnya
untuk berkuasa. Sepanjang pemerintahannya penyihir tersebut sepenuhnya
termanifestasi/ berwujud.
-
Perang Dunia 3: Penyihir-penyihir dari wilayah ke-4
dari neraka akan berada di balik Perang Dunia Ketiga yang akan terjadi
di alam fisik. Namun dalam pertempuran halus/ non-fiaik (tak kasat
mata), penyihir-penyihir makhluk halus dari wilayah ke-7 Neraka akan
ambil bagian.
Jadwal dari Perang Dunia 3 dan pembentukan ‘Kerajaan Tuhan’
Tahun
|
Tahapan-tahapan Perang Dunia ke Tiga
|
2015
|
Permulaan
|
2016 – 2018
|
Meningkatnya kemenangan-kemenangan dari orang-orang lalim di bawah kekuatan-kekuatan ‘jahat’
|
2019 – 2021
|
Kebajikan dan ketidakbajikan pada tingkatan yang setara
|
2022 – 2023
|
Meningkatnya kemenangan-kemenangan dari orang-orang bajik di bawah kekuatan-kekuatan ‘baik’
|
2023 dan seterusnya
|
Pembentukan ‘Kerajaan Tuhan’
|
‘Tergantung pada pengabdian dari para ‘pencari’ Tuhan, jadwal perang
antara para pengabdi (bajik) dan kekuatan-kekuatan iblis (lalim) dapat
berubah.’
- - Yang Mulia Dr Athavale
6.2 Peran India dalam Perang Dunia 3 dan pertempuran Hari Kiamat
Sejak zaman dahulu kala, India telah menjadi pusat spiritual dunia.
Penelitian spiritual telah mengungkapkan bahwa dalam Hari Kiamat yang
akan berlangsung, India akan memegang peranan pusat dari perspektif
spiritual. Dalam perjalanan perang, kekuatan-kekuatan negatif akan
menghasut negara-negara tetangga untuk menyerang India untuk
menggoyahkan peran penting yang akan ia mainkan. Sekitar 50% dari
populasi India akan musnah karenanya.
7. Dapatkah bencana/ Perang Dunia 3 ini dihindari?
Bencana yang diperkirakan terjadi disebabkan tertutama oleh komponen-komponen dasar halus/ non-fisik
Raja-
Tama
di dunia yang telah meningkat ke tingkatan yang belum pernah terjadi
sebelumnya, di mana intervensi mendesak oleh Tuhan YME sangat diperlukan
agar dunia dapat dibersihkan sehingga dapat terus berlanjut dengan
damai. Selanjutnya, jika manusia melakukan suatu usaha agung untuk
beradaptasi dengan gaya hidup yang lebih dominan
Sattva nya,
proses pembersihan/ penyucian akan terjadi hanya sebagian saja. Hal ini
dapat dicapai jika mayoritas umat manusia memperbaiki gaya hidupnya
dengan drastis dan mengurangi kontribusinya terhadap
Raja-
Tama.
Hal ini dapat menjadi lebih baik dan dilakukan lebih awal, jika
masyarakat memusatkan upayanya pada peningkatan komponen dasar halus/
non-fisik
Sattva. Oleh sebab itu bencana tersebut hanya dapat
dihindari jika masyarakat sungguh-sungguh mulai melakukan praktik
Spiritualitas. Sangatlah penting bahwa untuk membuat suatu perubahan,
praktik spiritual yang mereka lakukan harus mengambil bentuk yang lebih
universal daripada bentuk sektarian.
Praktik spiritual sesuai dengan ke enam prinsip-prinsip dasar praktik spiritual
adalah cara yang paling kondusif untuk pertumbuhan di era saat ini.
Agama-agama yang memberitakan bahwa cara mereka adalah satu-satunya cara
menuju Tuhan beresiko melanggar enam prinsip-prinsip dasar dari praktik
spiritual.
Tergantung pada praktik spiritual kolektif kita dan juga jika
beberapa Saints/ Orang-orang Suci yang telah sangat maju secara
spiritual turut mengintervensi, tahun dan tingkat keparahan dari
peristiwa-peristiwa tersebut dapat berubah hingga batasan tertentu. Para
Suci (Saints) tingkat tinggi dapat mengubah takdir seluruh umat manusia
karena Mereka dapat mengubah jalannya peristiwa atau bahkan
mempersingkat masa-masa sulit tersebut di atas apabila Mereka merasa
puas dengan upaya-upaya tulus dari para ‘pencari Tuhan’ dalam melakukan
praktik spiritualnya. Para ‘pencari Tuhan’ yang melalui praktik
spiritual mereka telah mencapai tingkat spiritual 60% ke atas akan
dilindungi hingga tingkatan tertentu.
^Atas
8. Fitur-fitur penting dari era kembali menghidupkan dan menyalakan cahaya Spiritualitas pada umat manusia
Sisi baik dari pertempuran 'Hari Kiamat'/ Armageddon (Perang Dunia 3)
adalah umat manusa pada akhirnya akan mengalami kedamaian di Bumi yang
akan bertahan selama hampir 1000 tahun. Pertempuran akan menjadi ajang
pembersihan spiritual dunia, mempersiapkan orang-orang untuk dunia
sattvik jenis baru yang secara radikal akan berbeda dari yang lama. Bisa dibilang, ini akan menjadi penggiring
Satyayuga mini dalam era utama
Kaliyuga. Meskipun era ini tidak akan sebanding dengan
sattvikta dari era utama Satyayuga (pada awal alam semesta), periode ini akan menjadi masa pembaharuan spiritual utama bagi umat manusia.
Berikut ini adalah beberapa fitur dari era baru ini di mana beberapa
dari kita akan memiliki hak istimewa untuk diantar ke dalam.
-
Tingkat Spiritual: Setelah pengurangan populasi
dunia melalui 'Hari Kiamat' (Perang Dunia 3), tingkat rata-rata
spiritual dunia akan meningkat menjadi 30% dibandingkan dengan 20% pada
saat ini. Kenaikan mendadak 10% dalam tingkat spiritual seluruh
penduduk dunia cukup mengejutkan dan mencerminkan besarnya jumlah
korban jiwa. Silahkan membaca artikel kami tentang tingkat spiritual,
yang memberikan rincian populasi dunia pada saat ini pada tingkat spiritual.
-
Prioritas dalam kehidupan: Prioritas utama akan
diberikan kepada pengetahuan spiritual dan kedewasaan spiritual dalam
menilai kemampuan seseorang. Tujuan hidup orang akan condong ke arah
pertumbuhan spiritual untuk mencapai kesadaran Tuhan. Prioritas akan
diberikan kepada kekuatan spiritual daripada fisik atau intelektual.
Sesuai dengan hal itu, kemajuan tidak akan diukur dalam hal harta
kekayaan saja. Pandangan tentang kekayaan akan berubah. Ini akan dilihat
murni sebagai sebuah sarana dan bukan tujuan itu sendiri.
-
Sistem Pemerintahan: Demokrasi akan kehilangan
statusnya sebagai jenis sistem pemerintahan yang dipilih. Misalnya di
India, sebuah kepemimpinan baik hati di bawah bimbingan Saint (Orang
Suci) akan membentuk pemerintahan. Modus operandi kepemimpinan akan
sejalan dengan Kebenaran/ kebajikan (Dharma). Tidak akan ada
kebutuhan untuk pemilu. Panduan orang suci dari pemerintah secara
transparan akan menunjuk para pemimpin. Dunia lainnya frustrasi dengan
gagalnya eksperimen pada komunisme, kediktatoran dan demokrasi akan
melihat contoh India dan mencoba untuk menerapkan pemerintahan jenis
baru ini sejauh mungkin untuk mereka.
-
Kedekatan: Akan ada persatuan di antara semua
bangsa. Orang akan merasakan kedekatan yang tulus dengan budaya-budaya
dan bangsa-bangsa lainnya. Ini akan bersumber dari kedewasaan spiritual
dari penduduk dunia. Itu akan menjadi dasar suatu pemahaman spiritual
alami akan kesatuan seluruh umat manusia.
-
Pendidikan: Sistem pendidikan akan mencakup ilmu
pengetahuan Spiritual dan aturan Kebajikan dalam kurikulum mereka. Ilmu
pengetahuan modern akan memperluas pandangannya untuk memperhitungkan
dimensi spiritual.
-
Ilmu kedokteran: Ilmu kedokteran akan ditulis
ulang. Mereka sekarang akan memasukkan dimensi spiritual dalam
menganalisa akar penyebab masalah. Ayurveda akan diterima secara umum di
dunia barat. Sikap dan pandangan-pandangan orang yang berpraktik
kedokteran akan berubah. Misalnya, mereka akan mulai mempertanyakan
apakah pasien secara spiritual pantas menerima transplantasi organ atau
bypass jantung? Apa yang akan orang lakukan dengan keringanan/
perpanjangan hidup yang diberikan kepadanya oleh sebuah operasi yang
sukses? Apakah dia akan menyia-nyiakan tahun-tahun tambahan yang dia
miliki dengan menonton televisi, obrolan-obrolan tanpa tujuan, pesta
dll? Bahkan setelah mendapatkan perpanjangan orang jarang memikirkan
memanfaatkan hidup untuk merealisasikan Tuhan (tujuan dasar kehidupan).
Dengan kata lain mereka akan dianggap sebagai peningkat beban di Bumi.
Jika seseorang membutuhkan perpanjangan umur untuk praktik spiritual,
Tuhan memberikan secara otomatis.
-
Sistem hukum/ Peradilan: Sistem-sistem dan
proses-proses Hukum akan berubah secara dramatis. Sekarang kita memiliki
pengadilan hukum, nantinya kita akan memiliki pengadilan keadilan.
Tidak akan ada kebutuhan untuk pengacara-pengacara karena hakim-hakim
akan berevolusi secara spiritual dan akan dapat secara intuisi/ lahiriah
merasakan kebenaran dalam masalah yang dihadapi. Indra keenam (ESP)
mereka yang sangat mendalam akan memungkinkan mereka untuk melihat
dengan jelas siapa yang berbohong dan siapa yang mengatakan sebenarnya.
Singkatnya, keadilan akan ditegakkan secara langsung dan tanpa
menghabiskan satu sen pun.
-
Seni: Seniman-seniman (artis) tidak akan melakukan
seni demi kepentingan seni, tetapi sebagai praktik spiritual untuk
lebih dekat dan membawa orang-orang lain dekat dengan Tuhan.
-
Keamanan: Karena negara berasaskan Kebenaran/
Kebajikan adalah ciptaan Tuhan, hanya Tuhan yang mengurus keamanannya.
Ini berarti bahwa Tuhan sendiri menuntun para pemimpin tentang langkah
yang tepat untuk dilakukan.
-
Lingkungan: Alam sangat dipengaruhi oleh tindakan-tindakan manusia. Ketika manusia menjadi semakin Sattvik melalui
praktik spiritual alam secara otomatis menjadi kondusif untuk manusia.
Akan ada pengurangan menyeluruh dalam fenomena cuaca aneh yang kita
alami di masa saat ini.
-
Keluarga Berencana: Pemerintah tidak perlu
melakukan kebijakan keluarga berencana. Akan ada kepatuhan otomatis pada
keluarga berencana dalam masyarakat. Tulisan Weda suci juga
menganjurkan anak tunggal tetapi bukan karena takut akan kelangkaan
makanan dll, tapi untuk memberi kesan pentingnya kontrol pada nafsu
birahi sehingga dapat tumbuh secara spiritual.
8.1 Pentingnya era kembali menghidupkan dan menyalakan cahaya Spiritualitas pada umat manusia
Kita hidup di zaman yang sangat penting – di tengah perubahan sebuah
era. Era ini juga sangatlah kondusif untuk pertumbuhan spiritual
sebaaimana tercantum dalam artikel tentang ‘baik’ dan ‘jahat’. Doa kami
adalah agar para ‘pencari Tuhan’ di seluruh dunia dapat merenungkan
informasi ini. Kita harus mengingat bahwa dengan melakukan praktik
spiritual secara intensif sesuai dengan enam hukum-hukum dasar dari
praktik spiritual, kita dapat mengurangi intensitas dari hari Kiamat.
SUMBER
http://www.spiritualresearchfoundation.org/indonesian/hari-kiamat-perang-dunia-3