1. Pendahuluan tentang pertempuran Hari Kiamat (Perang Dunia 3)
Dunia telah mengalami kecenderungan yang semakin meningkat akan bencana-bencana alam, kegiatan-kegiatan teroris, perang dan gejolak-gejolak politik belakangan ini. Tidak ada jeda terhadap kecenderungan ini atau tanda-tanda akan melambat. Cukup banyak dari kita mungkin merasa tidak berdaya ketika kita melihat dunia kita terjerumus dalam bahaya yang tak terkendali ke arah zaman yang lebih berat lagi. Sejumlah peramal seperti Nostradamus, Edgar Cayce dll telah memperkirakan masa-masa pergolakan dan susah dengan proporsi-proporsi yang dahsyat. Terdapat juga banyak pembicaraan tentang pertempuran antara kekuatan-kekuatan baik dan jahat yang akan terjadi di sekitar waktu kita hidup.Tujuan dari artikel ini adalah untuk memberikan informasi yang terungkap melalui penelitian spiritual tentang:
-
Kekuatan-kekuatan spiritual yang mendalangi peristiwa-peristiwa di seluruh dunia dan di zaman yang akan datang.
-
Langkah-langkah yang dapat diambil oleh manusia untuk meminimalkan dampak dari peristiwa-peristiwa ini.
Fakta-fakta ini telah diperoleh dari Pikiran dan Akal Budi (Kecerdasan) Alam Semesta melalui media indra keenam yang mendalam dari Ibu Anjali Gadgil, seorang ‘pencari’ Tuhan YME dari Yayasan Penelitian Ilmu Spiritual (SSRF). Informasi ini telah diperiksa oleh Yang Mulia Dr. Athavale untuk akurasinya. Bersamaan dengan artikel ini, kami sarankan agar anda juga membaca artikel tentang ‘Pertempuran antara ‘baik’ dengan ‘jahat’.
2. Apakah Pertempuran Halus (tak kasat mata) itu?
Kekuatan baik dan jahat telah ada sejak awal Alam Semesta. Kekuatan-kekuatan ini berada terutama di wilayah-wilayah non-fisik/ halus (tak kasat mata) dari alam semesta dan mempengaruhi kekuatan-kekuatan positif dan negatif di Bumi hampir sepenuhnya. Dari waktu ke waktu kekuatan jahat halus/ non-fisik mendapatkan cukup energi spiritual untuk mencoba mendirikan kerajaan iblis di alam semesta. Dalam waktu saat ini, keseimbangan kekuasaan antara kekuatan baik dan jahat adalah 70% dan 30% masing-masing. Namun kekuatan jahat di alam semesta sekali lagi memperoleh energi spiritual yang cukup untuk mencoba membangun sebuah kerajaan iblis. Perang yang terjadi kemudian dikenal sebagai pertempuran halus/ non-fisik atau Hari Kiamat dan salah satu dampaknya sedang dirasakan di semua wilayah slam semesta. Pertempuran ini mulai meletus di wilayah halus pada tahun 1999 dan sebagian kecil dari pertempuran itu akan semakin memainkan peranan di alam Bumi dengan konsekuensi malapetaka bagi umat manusia.Keseriusan dari pertempuran halus/ Non-fisik (Hari Kiamat) ini dan konsekuensi-konsekuensinya terhadap umat manusia berada dalam proporsi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Untuk alasan inilah; kami telah menamakan artikel ini Hari Kiamat, yang berarti konflik dennga proporsi malapetaka antara ‘baik’ dan ‘jahat’. Hasil pertempuran adalah kekalahan dari kekuatan-kekuatan negatif dan pembentukan sebuah era kembali menghidupkan dan menyalakan cahaya Spiritualitas pada umat manusia di Alam Semesta dan di Bumi yang juga dikenal sebagai Kerajaan Tuhan YME (Ilahi). Era menghidupkan dan menyalakan kembali cahaya Spiritualitas dalam umat manusia di Bumi akan berlangsung selama sekitar seribu tahun. Kami telah menjelaskan fitur-fitur penting dari era menghidupkan dan menyalakan kembali cahaya Spiritualitas umat manusia di bagian bawah dari artikel ini.
3. Prinsip di balik pertempuran halus/ non-fisik (tak kasat mata) Hari Kiamat
Kebanyakan dari kita tidak menyadari akan fakta bahwa banyak peristiwa di Bumi, yang mempengaruhi kita pada tingkat perorangan atau kelompok, memiliki akar masalah di alam spiritual. Mari kita ambil contoh dari peningkatan dalam bencana-bencana alam baru-baru ini.Faktor kontribusi utama terhadap kecenderungan meningkatnya bencana alam bersifat spiritual. Faktor-faktor fisik seperti gas rumah kaca hanya mengkontribusikan 30% dari masalah. Dengan kata lain, pemerintah –pemerintah dunia dan organisasi-organisasi non-pemerintah (NGO) yang memprakarsai kepatuhan masyarakat internasional terhadap protokol Kyoto, meskipun sangat terpuji, sebaik-baiknya hanya menyelesaikan sebagian kecil dari masalah. Sebagian besar upaya-upaya untuk memperbaiki masalah yang dilakukan hanya pada tingkat fisik dan mental tanpa memperhitungkan alam spiritual akan menjadi ceroboh dan tidak efisien.
Satu faktor spiritual paling penting yang berkontribusi pada munculnya bencana-bencana alam, terorisme dan pergolakan politik adalah meningkatnya komponen-komponen dasar halus/ non-fisik Raja dan Tama. Peningkatan ini terutama disebabkan:
-
Meningkatnya aktivitas dari hantu - hantu (iblis, setan, energi-energi negatif, dll) tingkat tinggi dalam waktu saat ini
-
Masyarakat yang sangat materialistis bersamaan dengan hampir tidak adanya praktik spiritual
Penyebab utama lainnya untuk peningkatan raja dan tama adalah keadaan masyarakat berkaitan dengan Kebenaran/ Kebajikan. Menurut seorang Suci (Saint) yang telah maju secara spiritual, Adi Shankaracharya dari India (Abad ke-8-9 SM), Kebajikan (Dharma) adalah yang menyelesaikan tiga tugas:
-
Menjaga sistem sosial dalam kondisi yang sangat baik
-
Membawa tentang kemajuan duniawi dari setiap makhluk hidup
-
Serta menyebabkan kemajuan dalam alam spiritual
4. Tingkat keparahan dari pertempuran Hari Kiamat
Tanpa diketahui kebanyakan orang, Alam Semesta berada tengah-tengah pertempuran non-fisik (halus/ tak kasat mata) dengan proporsi yang dashyat. Sebagian besar Hari Kiamat ini akan bdiperjuangkan di alam-alam halus. Pertempuran dalam dunia fisik, yaitu di Bumi (Perang dunia 3) juga sebagian besar terjadi akibat dimensi halus/ non-fisik. Oleh karena itu kesadaran tentang kejadian tersebut terbatas hanya untuk mereka yang merupakan orang-orang dengan tingkat evolusi spiritual sangat tinggi di Bumi.Hanya sebagian kecil dari Hari kiamat akan dialami di Bumi (Perang Dunia 3). Tapi bagian kecil ini sendiri akan menjadi malapetaka dan penyebab dari pemusnahan massal. Kita akan menyaksikan secara fisik sebagian kecil dari Hari Kiamat dalam bentuk pelepasan dari kekuatan-kekuatan alam dan Perang Dunia 3 dimana senjata pemusnah massal akan digunakan. Peningkatan bencana-bencana alam seperti banjir, gempa bumi dan gunung berapi disebabkan terutama karena kenaikan raja dan tama didorong oleh kejahatan di Bumi. Orang-orang yang memicu Perang Dunia 3 akan berada di bawah kendali energi-energi negatif tingkat tinggi yang juga dikenal sebagai penyihir-penyihir makhluk halus atau māntriks.
Tabel berikut menunjukkan perbandingan dalam tingkat keparahan antara berbagai Perang Dunia dengan mempertimbangkan kedua aspek halus/ non-fisik dan fisiknya.
Nama peperangan
|
Tahun
|
Tingkat keparahan dari pertempuran halus dan pertempuran fisik
|
---|---|---|
Perand Dunia 1
|
1914 – 1918
|
30
|
Perang Dunia 2
|
1939 – 1945
|
50
|
Perang Dunia 3
|
2015 – 2023
|
70
|
Peleburan alam semesta
|
Akhir dari Kaliyug
|
100
|
Grafik dan tabel diatas memberi kita pemahaman tentang skala dari pertempuran tersebut. Untuk menempatkan hal-hal dalam perspektif, gabungan unsur-unsur fisik dan halus/ non-fisik yang terlibat dalam Perang Dunia 1 dan Perang Dunia 2 pada puncaknya memiliki tingkat keparahan masing-masing 30 dan 50. Semua bencana-bencana besar dan kegiatan teroris beberapa tahun terakhir merupakan tanda-tanda petunjuk yang berkaitan langsung dengan pertempuran halus. Energi negatif tingkat tinggi seperti penyihir makhluk halus) merasuki individu-individu yang memiliki mentalitas untuk merugikan masyarakat dan melaksanakan kegiatan teroris melalui mereka kepada umat manusia. Fakta bahwa intensitas pertempuran akan meningkat hingga 70 unit pada tahun 2017 (Perang dunia 3) memberikan kita suatu indikasi dari tingkat keparahan pertempuran tersebut. Hal ini kemudian akan cepat turun ke nol pada tahun 2023. 100 unit adalah intensitas dari pertempuran halus pada saat disolusi/ peleburan Alam Semesta.
^Atas
5. Siapa sajakah kekuatan-kekuatan baik yang berjuang dalam pertempuran Hari Kiamat ini?
1993: Dalam pertempuran Hari Kiamat berikutnya, kekuatan-kekuatan baik yang dipimpin oleh seorang Guru Parātpar (pembimbing spiritual yang telah berevolusi di atas tingkat spiritual 90%) yang hidup di alam Bumi. Pada awal pertempuran pada tahun 1993, hanya Guru Parātpar dan beberapa pencari Tuhan yang berjuang dalam pertempuran.Partisipasi mereka sepenuhnya berada di tingkat halus/ non-fisik (tak kasat mata), di mana semua partisipan hanya bertindak secara otomatis sesuai keinginan Tuhan tanpa menyadari bahwa tindakan mereka merupakan bagian dari pertempuran Hari Kiamat. Dengan demikian, semua peserta tidak sadar akan keterlibatan mereka pada tingkatan fisik dalam pertempuran tersebut. Berbagai tindakan dalam pertempuran, terjadi melalui partisipan secara otomatis sesuai dengan kehendak Tuhan, di mana pertempuran tersebut sebagian besar terjadi pada tingkat non-fisik dan pada batas tertentu pada dimensi fisik/ nyata, seperti tindakan-tindakan untuk penyebaran Spiritualitas.
2003: Sampai tahun 2003, jumlah pencari-pencari Tuhan yang mendampingi pembimbing spiritual yang telah berevolusi dalam perjuangan naik menjadi 35. Peran mereka sebagian besar adalah menerapkan kehendak Tuhan dalam dimensi nyata. Kekuatan-kekuatan baik semakin meningkat dalam kuantitas dan kualitas sehubungan semakin intensifnya pertempuran halus/ non-fisik. Pertempuran di alam halus diperjuangkan murni dengan kekuatan spiritual dan tidak memiliki unsur fisik.
2004: Dari tahun 2004 dan seterusnya, tingkat keparahan dari kekuatan-kekuatan jahat dan konsekuensi akibat dari 'Hari Kiamat' meningkat jauh. Oleh karena itu, kekuatan-kekuatan positif dari wilayah halus/ non-fisik Surga bergabung dalam pertempuran. Mereka membantu melalui berbagai wujud, mulai dari partikel-partikel Ilahi berwarna kuning dan berkembang ke partikel kesadaran Ilahi, frekuensi-frekuensi cahaya dan frekuensi-frekuensi warna dewa-dewi untuk melawan kekuatan-kekuatan negatif. Perubahan yang progresif dalam wujud energi-energi positif pada dasarnya menandakan bahwa kekuatan-kekuatan dari Surga yang bergabung dalam pertempuran menjadi semakin halus, sehingga kekuatan-kekuatan baik menjadi lebih digdaya.
2008: Dari tahun 2008 ketika tingkat keparahan Hari Kiamat meningkat lebih lanjut, kekuatan-kekuatan dari Surga terbukti tidak cukup dan karenanya partisipasi mereka akan berhenti.
2009 – 2013: Pada tahun 2009, dua makhluk yang telah berevolusi secara spiritual dari wilayah halus/ non-fisik Maharlok (suatu wilayah yang lebih tinggi di Alam Semesta) juga akan bergabung dalam pertempuran. Saat itu sekitar 400 pencari – pencari Tuhan akan berjuang bersama Guru Paraatpar. Pada tahun 2010, makhluk ketiga dari Maharlok akan bergabung dalam pertempuran. Keikutsertaan makhluk-makhluk yang telah berevolusi tersebut akan berada dalam bentuk partikel-partikel Ilahi dan kemudian berkembang ke frekuensi-frekuensi halus/ non-fisik, sinar-sinar halus, frekuensi-frekuensi keTuhanan dan konstelasi-konstelasi halus cemerlang di tahun 2013. Dengan kata lain, bantuan dari Tuhan akan semakin halus dan kuat.
2014 – 2018: Ketika pertempuran halus/ non-fisik menguat secara intensif ke 38 unit pada tahun 2014, pencari-pencari Tuhan yang bertempur secara halus (tak kasat mata) dalam pertempuran 'Hari Kiamat' tidak akan bisa berpartisipasi lebih lama lagi karena pertempuran itu akan berada di luar kemampuan spiritual mereka. Merekapun tidak akan dapat menerima dan mentolerir energi spiritual sangat besar yang diberikan oleh Tuhan untuk memenuhi kebutuhan dari tingkat pertempuran.
Pada tahun 2014, dua makhluk Tuhan yang lebih tinggi dari wilayah berikutnya yaitu Janalok (suatu wilayah yang lebih tinggi di Alam Semesta) akan bergabung dalam pertempuran halus tersebut. Partisipasi mereka akan berada dalam bentuk partikel-partikel Ilahi dan kemudian berkembang ke frekuensi-frekuensi halus, kobaran api-api halus/ non-fisik, aura-aura cahaya hingga ke frekuensi-frekuensi cahaya pada tahun 2018
2019: Selama beberapa tahun ke depan, ketika 'Hari Kiamat' mencapai puncaknya di tahun 2019, terdapat 25 makhluk Tuhan dari wilayah Tapolok (suatu wilayah yang lebih tinggi di Alam Semesta) yang akan bergabung dalam pertempuran melawan kekuatan-kekuatan jahat dari wilayah ke 7 Neraka. Setelah itu jumlah makhluk Tuhan tersebut secara bertahap akan berkurang karena pada tahap itu banyak Saints/ Orang-orang Suci di Bumi sendiri akan telah berevolusi.
Meskipun adanya penurunan dalam tingkat keparahan pertempuran dari 70 unit pada tahun 2017 sampai ke 48 unit di tahun 2019, jumlah makhluk Tuhan yang berpartisipasi dalam pertempuran akan berjumlah 25 di tahun 2019 dibandingkan dengan hanya 10 pada tahun 2017. Hal ini karena di tahun 2019 di samping pekerjaan menghancurkan kekuatan-kekuatan jahat negatif, pekerjaan positif untuk pembentukan era kembali menghidupkan dan menyalakan cahaya Spiritualitas pada umat manusia juga perlu untuk dilakukan.
2021-2023: Di tahun 2021, pembentukan era kembali menghidupkan dan menyalakan cahaya Spiritualitas dalam umat manusia akan dimulai. Pada tahun 2023, akan ada kedatangan partikel-partikel dari Satyaloka, yang paling halus dan murni dari 14 wilayah-wilayah halus/ non-fisik utama.
2024: Dari tahun 2024 dan seterusnya partisipasi dari wilayah-wilayah positif halus/ non-fisik akan berhenti karena tidak akan lagi diperlukan.
^Atas
6. Tahapan-tahapan utama dari pertempuran Hari Kiamat (Perang Dunia 3)
Pertempuran Hari Kiamat yang sedang diperjuangkan sebagian besar terjadi di dimensi spiritual. Selain itu, pertempuran tersebut juga memberikan dampak buruk pada dunia meskipun sebagian besar terjadi pada tingkat tak berwujud. Konsekuensi-konsekuensi dari perang halus/ non-fisik tersebut yang utama adalah dalam bentuk benih-benih yang ditaburkan untuk kerusakan dunia lebih lanjut yang cepat dan bertahap di berbagai tingkatan. Hal ini bekerjadalam dua cara:-
Dengan mengurangi sattvikta di dunia secara keseluruhan.
-
Dengan meningkatkan cengkraman kekuatan-kekuatan jahat pada umat manusia.
Tahun
|
Peristiwa
|
---|---|
1999 – 2012
|
Pertempuran dimensi halus
|
2013 – 2015
|
Dimulainya pertempuran di dimensi kasar (Bumi)
|
2016 – 2018
|
Pertempuran utama di dimensi kasar (Bumi)
|
2019 – 2022
|
Persiapan untuk Kerajaan Tuhan (Ilahi)
|
2023
|
Pembentukan Kerajaan yang dominan Sattva nya (Ilahi) |
Berikut ini adalah contoh dari beberapa mekanisme yang telah digerakkan oleh hantu-hantu (setan, setan, energi negatif, dll). Grafik juga memberikan peristiwa-peristiwa lainnya yang akan terjadi hingga menjelang pembentukan era kembali menghidupkan dan menyalakan cahaya Spiritualitas pada umat manusia.
Tahun
|
Peristiwa
|
---|---|
2000
|
Benih pertengkaran-pertengkaran domestic yang kuat ditaburkan dalam masyarakat |
2001
|
Benih peningkatan unsur-unsur anti social di masyarakat |
2002
|
Benih peningkatan malpraktik di tempat ibadah yang mempercepat peningkatan Raja dan Tama. Tempat ibadah berkontribusi pada komponen Sattva dalam masyarakat. Ketika terjadi malpraktik di sana akan mengurangi Sattvikta dan dengan demikian membantu meningkatkan Raja dan Tama. |
2006
|
Benih awal dari perusakan tempat-tempat ibadah |
2011
|
Benih dari langkah-langkah teroris di bawah pengaruh hantu-hantu untuk menghancurkan organisasi-organisasi spiritual |
2014
|
Tingginya kejadian bencana-bencana alam |
2015
|
Malapetaka akibat bajir dan meletusnya gunung berapi |
2016
|
Sebuah gempa bumi dashyat di Pakistan |
2017
|
Negara-negara di Timur Tengah rata dengan tanah dalam ledakan-ledakan bom |
2018
|
Amerika, Cina dan Jepang dilanda perang dan kerugian jumlah jiwa tak terhitung yang belum pernah terjadi sebelumnya. |
2019
|
Hilangnya supremasi para politisi dan desakan umat manusia agar Saints (Orang-orang Suci) menyelamatkan mereka |
2020
|
Penurunan dalam proses yang merusak dan dominasi partikel-partikel kesadaran Tuhan/ Ilahi dalam lingkungan |
2021
|
Benih waktu yang kondusif dan saling melengkapi untuk pembentukan
era kembali menghidupkan dan menyalakan cahaya Spiritualitas pada umat
manusia |
2022
|
Rasa senang dan antusiasme dalam lingkungan |
2023
|
Ketentraman dalam lingkungan |
2024
|
Ketentraman internal (di dalam) dan eksternal (di luar) dalam hidup |
2025
|
Benih peningkatan praktik spiritual dan perjalanan spiritual
menuju kesadaran Tuhan YME yang ditabur oleh para ‘pencari’ Tuhan.
Dimulainya era kembali menghidupkan dan menyalakan cahaya Spiritualitas
dalam umat manusia. |
-
Probabilitas bencana ini dapat dihindari adalah 1%
-
Intensitas dapat bervariasi + / – 10%
-
Waktu kejadian mungkin bervariasi + / – 10% dalam jangka waktu 25 tahun secara keseluruhan.
6.1 Perang Dunia 3
Perang Dunia Ketiga (Perang dunia 3) akan dimulai di tahun 2015 dan berlanjut selama sekitar 9 tahun sampai 2023. Perang yang akan diperjuangkan dalam jangka waktu tersebut akan berhubungan semuanya. Namun hal itu mungkin tidak mudah terlihat kepada dunia. Menjelang akhir periode ini, senjata pemusnah massal akan digunakan. Akan terdapat banyak korban jiwa yang belum pernah terjadi sebelumnya di mana sekitar 1/3 dari populasi akan binasa dan 1/3 lagi akan mengalami penderitaan. Beberapa negara akan terkena dampak lebih dari yang lain. Tak perlu dikatakan, di dunia yang sangat saling berhubungan semua negara akan terkena dampaknya. Perang Dunia 3 akan dipicu terutama akibat fanatisme agama. Energi-energi ngatif tingkat tinggi akan menggunakan kelemahan ini pada manusia untuk mendorong mereka melewati batas dan menghasut negara-negara untuk berperang satu sama lainnya.Dalam semua ketiga perang dunia hantu-hantu dari daerah semakin tinggi Neraka berada di balik manusia yang ingin memusnahkan satu sama lain.
-
Perang Dunia 1: Penyihir makhluk halus ((māntriks) dari wilayah ke-2 Neraka
-
Perang Dunia 2: Penyihir makhluk halus terutama
dari wilawah ke-3 Neraka mengambil bagian dalam mengatur Perang Dunia
II. Hitler misalnya sepanjang masa kekuasaannya dikuasai oleh penyihir makhluk halus
dari wilayah ke-5 Neraka. Ini juga alasan dari kemunculan dramatisnya
untuk berkuasa. Sepanjang pemerintahannya penyihir tersebut sepenuhnya
termanifestasi/ berwujud.
-
Perang Dunia 3: Penyihir-penyihir dari wilayah ke-4
dari neraka akan berada di balik Perang Dunia Ketiga yang akan terjadi
di alam fisik. Namun dalam pertempuran halus/ non-fiaik (tak kasat
mata), penyihir-penyihir makhluk halus dari wilayah ke-7 Neraka akan
ambil bagian.
Tahun
|
Tahapan-tahapan Perang Dunia ke Tiga
|
---|---|
2015
|
Permulaan
|
2016 – 2018
|
Meningkatnya kemenangan-kemenangan dari orang-orang lalim di bawah kekuatan-kekuatan ‘jahat’
|
2019 – 2021
|
Kebajikan dan ketidakbajikan pada tingkatan yang setara
|
2022 – 2023
|
Meningkatnya kemenangan-kemenangan dari orang-orang bajik di bawah kekuatan-kekuatan ‘baik’
|
2023 dan seterusnya
|
Pembentukan ‘Kerajaan Tuhan’
|
‘Tergantung pada pengabdian dari para ‘pencari’ Tuhan, jadwal perang
antara para pengabdi (bajik) dan kekuatan-kekuatan iblis (lalim) dapat
berubah.’
- - Yang Mulia Dr Athavale
6.2 Peran India dalam Perang Dunia 3 dan pertempuran Hari Kiamat
Sejak zaman dahulu kala, India telah menjadi pusat spiritual dunia. Penelitian spiritual telah mengungkapkan bahwa dalam Hari Kiamat yang akan berlangsung, India akan memegang peranan pusat dari perspektif spiritual. Dalam perjalanan perang, kekuatan-kekuatan negatif akan menghasut negara-negara tetangga untuk menyerang India untuk menggoyahkan peran penting yang akan ia mainkan. Sekitar 50% dari populasi India akan musnah karenanya.7. Dapatkah bencana/ Perang Dunia 3 ini dihindari?
Bencana yang diperkirakan terjadi disebabkan tertutama oleh komponen-komponen dasar halus/ non-fisik Raja-Tama di dunia yang telah meningkat ke tingkatan yang belum pernah terjadi sebelumnya, di mana intervensi mendesak oleh Tuhan YME sangat diperlukan agar dunia dapat dibersihkan sehingga dapat terus berlanjut dengan damai. Selanjutnya, jika manusia melakukan suatu usaha agung untuk beradaptasi dengan gaya hidup yang lebih dominan Sattva nya, proses pembersihan/ penyucian akan terjadi hanya sebagian saja. Hal ini dapat dicapai jika mayoritas umat manusia memperbaiki gaya hidupnya dengan drastis dan mengurangi kontribusinya terhadap Raja-Tama. Hal ini dapat menjadi lebih baik dan dilakukan lebih awal, jika masyarakat memusatkan upayanya pada peningkatan komponen dasar halus/ non-fisik Sattva. Oleh sebab itu bencana tersebut hanya dapat dihindari jika masyarakat sungguh-sungguh mulai melakukan praktik Spiritualitas. Sangatlah penting bahwa untuk membuat suatu perubahan, praktik spiritual yang mereka lakukan harus mengambil bentuk yang lebih universal daripada bentuk sektarian.Praktik spiritual sesuai dengan ke enam prinsip-prinsip dasar praktik spiritual adalah cara yang paling kondusif untuk pertumbuhan di era saat ini. Agama-agama yang memberitakan bahwa cara mereka adalah satu-satunya cara menuju Tuhan beresiko melanggar enam prinsip-prinsip dasar dari praktik spiritual.
Tergantung pada praktik spiritual kolektif kita dan juga jika beberapa Saints/ Orang-orang Suci yang telah sangat maju secara spiritual turut mengintervensi, tahun dan tingkat keparahan dari peristiwa-peristiwa tersebut dapat berubah hingga batasan tertentu. Para Suci (Saints) tingkat tinggi dapat mengubah takdir seluruh umat manusia karena Mereka dapat mengubah jalannya peristiwa atau bahkan mempersingkat masa-masa sulit tersebut di atas apabila Mereka merasa puas dengan upaya-upaya tulus dari para ‘pencari Tuhan’ dalam melakukan praktik spiritualnya. Para ‘pencari Tuhan’ yang melalui praktik spiritual mereka telah mencapai tingkat spiritual 60% ke atas akan dilindungi hingga tingkatan tertentu.
^Atas
8. Fitur-fitur penting dari era kembali menghidupkan dan menyalakan cahaya Spiritualitas pada umat manusia
Sisi baik dari pertempuran 'Hari Kiamat'/ Armageddon (Perang Dunia 3) adalah umat manusa pada akhirnya akan mengalami kedamaian di Bumi yang akan bertahan selama hampir 1000 tahun. Pertempuran akan menjadi ajang pembersihan spiritual dunia, mempersiapkan orang-orang untuk dunia sattvik jenis baru yang secara radikal akan berbeda dari yang lama. Bisa dibilang, ini akan menjadi penggiring Satyayuga mini dalam era utama Kaliyuga. Meskipun era ini tidak akan sebanding dengan sattvikta dari era utama Satyayuga (pada awal alam semesta), periode ini akan menjadi masa pembaharuan spiritual utama bagi umat manusia.Berikut ini adalah beberapa fitur dari era baru ini di mana beberapa dari kita akan memiliki hak istimewa untuk diantar ke dalam.
-
Tingkat Spiritual: Setelah pengurangan populasi
dunia melalui 'Hari Kiamat' (Perang Dunia 3), tingkat rata-rata
spiritual dunia akan meningkat menjadi 30% dibandingkan dengan 20% pada
saat ini. Kenaikan mendadak 10% dalam tingkat spiritual seluruh
penduduk dunia cukup mengejutkan dan mencerminkan besarnya jumlah
korban jiwa. Silahkan membaca artikel kami tentang tingkat spiritual,
yang memberikan rincian populasi dunia pada saat ini pada tingkat spiritual.
-
Prioritas dalam kehidupan: Prioritas utama akan
diberikan kepada pengetahuan spiritual dan kedewasaan spiritual dalam
menilai kemampuan seseorang. Tujuan hidup orang akan condong ke arah
pertumbuhan spiritual untuk mencapai kesadaran Tuhan. Prioritas akan
diberikan kepada kekuatan spiritual daripada fisik atau intelektual.
Sesuai dengan hal itu, kemajuan tidak akan diukur dalam hal harta
kekayaan saja. Pandangan tentang kekayaan akan berubah. Ini akan dilihat
murni sebagai sebuah sarana dan bukan tujuan itu sendiri.
-
Sistem Pemerintahan: Demokrasi akan kehilangan
statusnya sebagai jenis sistem pemerintahan yang dipilih. Misalnya di
India, sebuah kepemimpinan baik hati di bawah bimbingan Saint (Orang
Suci) akan membentuk pemerintahan. Modus operandi kepemimpinan akan
sejalan dengan Kebenaran/ kebajikan (Dharma). Tidak akan ada
kebutuhan untuk pemilu. Panduan orang suci dari pemerintah secara
transparan akan menunjuk para pemimpin. Dunia lainnya frustrasi dengan
gagalnya eksperimen pada komunisme, kediktatoran dan demokrasi akan
melihat contoh India dan mencoba untuk menerapkan pemerintahan jenis
baru ini sejauh mungkin untuk mereka.
-
Kedekatan: Akan ada persatuan di antara semua
bangsa. Orang akan merasakan kedekatan yang tulus dengan budaya-budaya
dan bangsa-bangsa lainnya. Ini akan bersumber dari kedewasaan spiritual
dari penduduk dunia. Itu akan menjadi dasar suatu pemahaman spiritual
alami akan kesatuan seluruh umat manusia.
-
Pendidikan: Sistem pendidikan akan mencakup ilmu
pengetahuan Spiritual dan aturan Kebajikan dalam kurikulum mereka. Ilmu
pengetahuan modern akan memperluas pandangannya untuk memperhitungkan
dimensi spiritual.
-
Ilmu kedokteran: Ilmu kedokteran akan ditulis
ulang. Mereka sekarang akan memasukkan dimensi spiritual dalam
menganalisa akar penyebab masalah. Ayurveda akan diterima secara umum di
dunia barat. Sikap dan pandangan-pandangan orang yang berpraktik
kedokteran akan berubah. Misalnya, mereka akan mulai mempertanyakan
apakah pasien secara spiritual pantas menerima transplantasi organ atau
bypass jantung? Apa yang akan orang lakukan dengan keringanan/
perpanjangan hidup yang diberikan kepadanya oleh sebuah operasi yang
sukses? Apakah dia akan menyia-nyiakan tahun-tahun tambahan yang dia
miliki dengan menonton televisi, obrolan-obrolan tanpa tujuan, pesta
dll? Bahkan setelah mendapatkan perpanjangan orang jarang memikirkan
memanfaatkan hidup untuk merealisasikan Tuhan (tujuan dasar kehidupan).
Dengan kata lain mereka akan dianggap sebagai peningkat beban di Bumi.
Jika seseorang membutuhkan perpanjangan umur untuk praktik spiritual,
Tuhan memberikan secara otomatis.
-
Sistem hukum/ Peradilan: Sistem-sistem dan
proses-proses Hukum akan berubah secara dramatis. Sekarang kita memiliki
pengadilan hukum, nantinya kita akan memiliki pengadilan keadilan.
Tidak akan ada kebutuhan untuk pengacara-pengacara karena hakim-hakim
akan berevolusi secara spiritual dan akan dapat secara intuisi/ lahiriah
merasakan kebenaran dalam masalah yang dihadapi. Indra keenam (ESP)
mereka yang sangat mendalam akan memungkinkan mereka untuk melihat
dengan jelas siapa yang berbohong dan siapa yang mengatakan sebenarnya.
Singkatnya, keadilan akan ditegakkan secara langsung dan tanpa
menghabiskan satu sen pun.
-
Seni: Seniman-seniman (artis) tidak akan melakukan
seni demi kepentingan seni, tetapi sebagai praktik spiritual untuk
lebih dekat dan membawa orang-orang lain dekat dengan Tuhan.
-
Keamanan: Karena negara berasaskan Kebenaran/
Kebajikan adalah ciptaan Tuhan, hanya Tuhan yang mengurus keamanannya.
Ini berarti bahwa Tuhan sendiri menuntun para pemimpin tentang langkah
yang tepat untuk dilakukan.
-
Lingkungan: Alam sangat dipengaruhi oleh tindakan-tindakan manusia. Ketika manusia menjadi semakin Sattvik melalui
praktik spiritual alam secara otomatis menjadi kondusif untuk manusia.
Akan ada pengurangan menyeluruh dalam fenomena cuaca aneh yang kita
alami di masa saat ini.
-
Keluarga Berencana: Pemerintah tidak perlu
melakukan kebijakan keluarga berencana. Akan ada kepatuhan otomatis pada
keluarga berencana dalam masyarakat. Tulisan Weda suci juga
menganjurkan anak tunggal tetapi bukan karena takut akan kelangkaan
makanan dll, tapi untuk memberi kesan pentingnya kontrol pada nafsu
birahi sehingga dapat tumbuh secara spiritual.
8.1 Pentingnya era kembali menghidupkan dan menyalakan cahaya Spiritualitas pada umat manusia
Kita hidup di zaman yang sangat penting – di tengah perubahan sebuah era. Era ini juga sangatlah kondusif untuk pertumbuhan spiritual sebaaimana tercantum dalam artikel tentang ‘baik’ dan ‘jahat’. Doa kami adalah agar para ‘pencari Tuhan’ di seluruh dunia dapat merenungkan informasi ini. Kita harus mengingat bahwa dengan melakukan praktik spiritual secara intensif sesuai dengan enam hukum-hukum dasar dari praktik spiritual, kita dapat mengurangi intensitas dari hari Kiamat.SUMBER
http://www.spiritualresearchfoundation.org/indonesian/hari-kiamat-perang-dunia-3
1 komentar:
Entri yang menarik... studioous.blogspot.com
Post a Comment