Bantimurung The ’Kingdom Of Butterfly’






Taman wisata alam Bantimurung berada di Kabupaten Maros, terletak 50 km dari Kota Makassar atau 15 km dari kota Maros, Provinsi Sulawesi Selatan. Kawasan yang hanya ditempu satu jam dari Makassar ini, merupakan kawasan wisata yang sangat cocok untuk berlibur bersama keluarga, dan miniatur kupu-kupu raksasa serta patung kera menandai kita memasuki kawasan Bantimurung. Karena keindahan kawasan ini, maka pantaslah jika obyek wisata Bantimurung diberi julukan sebagai The Beast Family Holyday.

The Nature Park Of Bantimurung in Maros of south sulawesi, 50 Km from Makassar city or 15 Km from MAros. this place you can have with 1 hour from makassar. this place very compatible for travelling with family. the miniatur of butterfly and artifact of bantimurung traveling has name The best family holiday.

Untuk memasuki area Bantimurung, Anda cukup membayar tiket masuk seharga Rp.20.000 untuk anak-anak, sudah bisa menikmati berbagai fasilitas yang ada di dalam kawasan yang ini pernah dikunjungi dan diperkenalkan ke Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono. Kawasan yang memiliki luasnya sekitar 24 hektar ini, selain dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan pribadi, juga terbuka akses untuk angkutan umum (pete-pete), melalui kota Maros atau dapat di carter menuju lokasi obyek.
 
if you want to visit in bantimurung area you can only puy ticket that price Rp.20.000. and you can have to enjoyed much facility. this place have ever to show with President of Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono. This area have a width 24 Ha. you can have this are with your private transportation and public transformation too (pete-pete), from maros to the location.





Dalam kawasan banyak aktifitas atau kegiatan yang dapat Anda lakukan bersama keluarga, diantaranya tersedia sarana permandian buat anak-anak. Jadi buat Anda yang membawah anak kecil tidak perlua kuatir akan derasnya aliran sungai, yang berada di seputaran kawasan air terjung Bantimurung, karena tersedia kolam permandian khusus anak-anak. Dalam kawasan Anda bersama-sama keluarga, juga bisa mennyantap bekal yang di bawah dari rumah, cukup hanya dengan menyewa pendopo-pendopo mungil ke pengelola, dengan tarif berfasiasi antara Rp40.000- Rp80.000 per-pendopo.

In This place you can do much activity with your family, other this one swimming pool for children. so if you common with your children don’t worry that big waterfall in bantimurung area. in this area you can eat that you give from your home only pay a small house with the variations price between Rp.40.000-Rp.60.000 / house.
 
Puas menikmati permandian air terjung Bantimurung, Anda dapat mengunjungi Goa mimpi dan danau Toakala, sambil menikmati kupu-kupu dan binatang kera jenis Maccala Maura yang sudah langkah dan terkadang muncul secara tiba-tiba di area Toakala. Selain itu juga terdapat Museum istana kupu-kupu dan penangkarannya. Kawasan ini juga dikenal sebagai ’kingdom of butterfly’, karena kita dapat melihat berbagai macam kupu-kupu berterbangan di alam bebas seputar penankaran.Di museum istanah kupu-kupu, terdapat kurang lebih 200 spesies kupu-kupu di dalamnya,diantaranya spesies Papillo Androcles yang tergolong langka, tidak dijumpai di daerah-daerah lain, Troides hypolitus, Troides helena, Troides halipron, Papilio adamanthis dan Chetosia myrana.

have  you finished  like to enjoy wit bantimurung waterfall, you can visit to dream of path. and Toakala Lake, you can have enjoy with Much butterfly, and Primata like maccala Maura come in toakala area. other this one the kingdom of butterfly because we can see much butterfly 200 of species. other this one Troides hypolitus, Troides helena, Troides halipron, Papilio adamanthis and Chetosia myrana.

Kepala seksi kawasan Bantimurung, H. Abd.Gafar S.Sos, kepada kemilau mengatakan,pengelolah akan menyediakan permainan baru dalam kawasan Bantimurung. “Khususnya anak-anak, dapat menikmati fasilitas bermain yakni, Bom-bom Car di area Bantimurung,”.
Sebagai buah tangan anda dan keluarga, dapat membawah pulang cendera mata dari Bantimurung, berupa kenang-kenangan atau oleh-oleh, buat teman dan keluarga yang kebetulan tidak sempat bertanda ke taman wisata alam Bantimurung, seperti gantungan kunci dengan harga yang bervariasi antara Rp5.000 sampai Rp15.000. Ada juga kupu-kupu dengan spesies beragam, yang telah diawetkan dan dibingkai rapi buat dijadikan sebagai hiasan dinding ruamh tamu, dengan harga berkisar Rp50.000 hingga Rp200.000.

if you want to give a merchandise for your family and your friend from this bantimurung you can choice a hang of key, butterfly, wall accessories with price Rp.50.000,- Rp.200.000,-
Di lokasi ini juga tersedia fasilitas penunjang lainnya seperti Wisma, Lapangan tenis, Musolah, Gazebo, WC umum, Kios PKK, rumah makan dan Area parkir yang luas. yuLi/ariel
In This Location have been reserved like Wisma, Tennis Field, Musolah, gazebo, WC Umum, Shop, restaurant and parking area. From Yuli/ariel

Universitas Negeri Makassar: Gedung Tinggi Pertama di Indonesia dengan Fasade Hiperbolic Paraboloid

Saat ini kampus Universitas Negeri Makassar (UNM) berada di 6 lokasi yang tersebar di dalam dan di luar kota Makassar. Usia bangunan sudah tua  dan tidak sesuai lagi dengan kebutuhan pendidikan saat ini.  Agar memenuhi standar pelayanan menuju world class university serta menyatuatapkan beberapa unit layanan ke dalam satu bangunan yang cukup representatif, maka UNM menggelar lomba bertajuk Perancangan Gedung Pusat Pelayanan Akademik Universitas Negeri Makassar.




Sayembara untuk umum itu berlangsung 17 Nopember hingga 27 Desember 2008. Sedangkan, pengumuman pemenang dilakukan 13 Januari 2009.   Setelah melalui beberapa tahapan penilaian oleh dewan juri yang beranggotakan Prof Sofyan Salam MA PhD, Prof Dr Arismunandar MPd, Prof Dr Ananto Yudono MEng IAI, Ir Heru Winarno MT, dan Ir Muaz Yahya IAI, memutuskan desain Menara Pinisi karya Yu Sing dkk keluar sebagai juara I dan berhak membawa pulang hadiah Rp 40 juta. Peringkat II dengan hadiah Rp 20 juta diraih Jimmy Purba dengan karya Laut Biru, sedangkan pemenang III adalah M Ridha dengan karya Jogker mendapatkan Rp 10 juta.

Konsep Dasar
Gedung Pusat Pelayanan Akademik (GPPA) didesain sebagai  ikon baru bagi UNM, kota Makassar dan sekaligus Sulawesi Selatan (Sulsel). Eksplorasi desain gedung ini mengutamakan pada pendalaman kearifan lokal sebagai sumber inspirasi, yaitu makna Logo UNM, Rumah Tradisional Makassar, falsafah hidup masyarakat Sulawesi Selatan (Sulapa Eppa/empat persegi), dan maha karya perahu pinisi sebagai simbol kejayaan, kebanggaan, dan keagungan. Serangkaian eksekusi bentuk dan detail-detail solusi desain yang bersumber pada kearifan lokal, dipercaya mampu membentuk lingkungan kampus masa kini yang berkelas internasional.

GPPA UNM menjadi gedung tinggi pertama di Indonesia dengan sistem fasade Hiperbolic Paraboloid, yang merupakan ekspresi futuristik dari aplikasi kecanggihan ilmu pengetahuan dan teknologi. Bangunan ini sebagai perwujudan dari serangkaian makna, fungsi, dan aplikasi teknologi yang ditransformasikan ke dalam sosok arsitektur. Kekayaan makna tersebut akan meningkatkan nilai arsitektur GPPA UNM menjadi lebih dari sekedar sosok estetis, tetapi juga memiliki keagungan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
Seperti pada rumah tradisional Makassar yang terdiri dari 3 bagian (kolong/awa bola, badan/lotang, dan kepala/rakkeang) dan dipengaruhi struktur kosmos (alam bawah, alam tengah, dan alam atas), GPPA UNM juga terdiri dari 3 bagian.
Pertama, bagian bawah berupa kolong/panggung. Bagian ini posisinya terletak sekitar 2 meter di atas jalan agar bangunan terlihat lebih megah dari lingkungan sekitar. Lantai kolong ini didesain menyatu dengan lansekap yang didesain miring sampai ke pedestrian keliling lahan. Kedua, bagian badan berupa podium, terdiri dari 3 lantai, simbol dari 3 bagian badan pada Rumah Tradisional Makassar (bagian depan/lotang risaliweng, ruang tengah/Lotang ritenggah, dan ruang belakang/Lontang rilaleng). Bagian podium ini juga bermakna ganda sebagai simbol dari tanah dan air. Ketiga, bagian kepala berupa menara, terdiri dari 12 lantai yang merupakan metafora dari layar perahu pinisi dan juga bermakna ganda sebagai simbol dari angin dan api.


Kaki
Bangunan kaki terdiri dari 2 bagian, yaitu bagian landasan dan kolong. Bagian landasan merupakan 1 lantai semi besmen yang berfungsi sebagai area parkir dan servis. Bagian landasan ini didesain seolah-olah terletak di bawah lansekap yang ditinggikan sampai sekitar 2 meter, membentuk pagar alami sekeliling lahan. Seluruh lahan di sekeliling bangunan difungsikan sebagai hutan universitas. Di depan landasan bagian Barat terdapat danau buatan yang cukup luas berbentuk segitiga dengan kolam-kolam yang berundak mengalir ke arah kolam. Danau buatan ini berfungsi sebagai kolam penyaringan alami dari air hujan dan air kotor bekas pakai yang akan digunakan kembali sebagai sumber air bersih untuk penyiraman toilet dan taman.

Bagian kolong merupakan ruang terbuka di bawah podium sebagai ruang sosialisasi bersama. Ketinggiannya 1,5 kali ketinggian lantai lainnya untuk memberikan kesan luas dan lega. Di lantai ini terdapat fungsi kantin kampus yang sifatnya semi terbuka. Bagian landasan yang menghadap ke arah kampus eksisting didesain sebagai amphitheater dengan tangga-tangga sebagai tempat duduk di sepanjang sisi Timur bangunan.


Badan
Bangunan podium memiliki denah yang berbentuk trapesium dengan sisi miringnya menghadap ke jalan utama pada sisi Barat. Bangunan yang miring merupakan respon terhadap sudut lahan dan juga sebagai strategi untuk memperpanjang fasad bangunan serta sebagai kontrol visual dari luar bangunan. Orang di luar lahan akan selalu melihat bangunan secara perspektif untuk meningkatkan kualitas visual ruang kota.
Dalam proses desain, bangunan podium dibelah menjadi 4 bagian sesuai dengan simbol falsafah hidup masyarakat Sulsel yang terdiri dari empat persegi (makna 4 unsur/kesadaran manusia akan diberikan metafora ke dalam bagian bangunan yang lainnya).
Bangunan terbelah menjadi 4 bagian (yang terinspirasi dari deretan perahu pinisi di pinggir pantai) menciptakan lorong angin dan jalur masuk bagi cahaya matahari ke dalam seluruh ruang dalam podium. Tepat di tengah sumbu axis bagian belakang bangunan menara, terdapat void kosong berbentuk elips yang memotong bangunan podium. Di bagian paling bawah void berfungsi sebagai kolam air mancur yang selalu bergemericik dengan ramp yang mengelilingi void. Void kosong di bagian tengah merupakan metafora dari lingkaran berwarna terang di pusat logo UNM, yang dijelaskan sebagai pusat kajian ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau kesenian. Di puncaknya terdapat exhaust turbine untuk mengalirkan uap kolam sebagai elemen pendinginan suhu bangunan, merupakan yang metafora 3 layar segitiga yang menghadap ke arah void.

Bangunan podium juga merupakan metafora dari unsur tanah dan air. Dinding bangunan podium berupa kaca reflektor sinar matahari yang berwarna kecoklatan seperti warna tanah, dengan sirip-sirip penahan matahari yang terbuat dari stainless steel yang memantulkan cahaya seperti air. Sirip-sirip ini juga didesain sebagai bagian dari façade bangunan dengan pola ombak.

Kepala
Bangunan menara memiliki denah berbentuk trapesium simetris, dengan façade pada kedua sisi miringnya (sisi Utara dan Selatan) menggunakan sistem struktur hiperbolic paraboloid. Façade menara mengalami rotasi secara ritmik membentuk ekspresi bangunan yang dinamis. Dengan menggunakan sistem ini, façade menara merupakan metafora dari layar utama perahu pinisi.
Kanopi-kanopi horizontal pada façade sisi Utara dan Selatan ini dapat juga berfungsi sebagai photovoltaic untuk merubah energi matahari menjadi energi listrik. Pada façade sisi Barat dan Timur menara terdapat dinding ornamen 3 dimensi yang terbentuk dari rangkaian bidang-bidang segitiga, sebagai penahan matahari.

Bentuk bangunan menara menjadi semakin atraktif karena memiliki bentuk visual yang berlainan bila dilihat dari sudut pandang yang berbeda. Pada puncak menara terdapat rangkaian pipa yang berirama yang dapat difungsikan juga sebagai menara telekomunikasi. Bangunan menara juga merupakan metafora dari unsur angin dan api. Façade layar mewakili unsur angin, sedangkan puncak menara merupakan penyederhanaan dari bentuk lidah api.

Hemat Energi
Panggung, lorong angin, kolam, danau buatan, taman atap (di atas podium), hutan universitas dan ventilasi silang bangunan merupakan serangkaian sistem yang bekerja untuk mendinginkan suhu di sekitar bangunan, serta memberikan kesejukan dan ketenangan.

Danau buatan berfungsi sebagai sistem penyaringan air kotor dan air hujan untuk digunakan kembali. Bangunan yang terbelah-belah memungkinkan cahaya alami dapat menerangi semua ruang dalam. Sirip-sirip secondary skin dan kaca reflektor matahari mengurangi radiasi panas matahari langsung.
Kanopi-kanopi photovoltaic (pada façade samping menara) dan kincir angin vertikal (pada taman atap podium) sebagai sumber energi listrik berkelanjutan. Saat ini sudah ada teknologi photovoltaic yang dapat langsung digunakan sebagai energi pendingin ruangan/AC tanpa melalui konversi menjadi energi listrik. Dengan demikian, tidak akan ada energi yang terbuang di dalam proses konversi energi.


Ramah Lingkungan
Lansekap GPPA UNM didesain seoptimal mungkin untuk mendukung proses belajar dan sosialisasi antar penghuni kampus yang nyaman. Seluruh lahan di sekeliling bangunan dimanfaatkan sebagai lansekap. Berbagai elemen lansekap yang utama adalah pertama, hutan kampus di sekeliling bangunan GPPA UNM. Hutan  dengan berbagai pohon peneduh, berfungsi sebagai  penyaring debu dan kebisingan suara dari jalan dan lingkungan sekitar, sumber penghasil oksigen dan penyerap polutan, pembentuk ekosistem baru bagi berbagai burung, kupu-kupu, atau serangga lainnya dan pagar pembatas alami antara jalan/orang luar dengan bangunan/ penghuni kampus.

Kedua, pemisahan antara jalur kendaraan dengan jalur pejalan kaki. Parkir dan drop off kendaraan diletakkan pada lantai semi besmen, jalan penghubung antara kampus eksisting dengan GPPA UNM dialihfungsikan menjadi jalur pedestrian dengan pohon-pohon peneduh di kiri-kanannya. Ketiga, danau buatan dan kolam elips. Danau buatan dan kolam elips di antara bangunan yang menimbulkan suara gemericik air sebagai elemen meditatif. Keempat, ruang terbuka bersama. Ruang di bawah podium sebagai ruang terbuka bersama yang dilengkapi dengan kantin kampus, berbagai tempat duduk, tempat belajar, dan fasilitas hot spot. Kelima, teater terbuka. Amphitheatre sebagai penghubung antara ruang terbuka bersama dengan kampus eksisting. Amphitheatre ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa untuk melakukan berbagai pertunjukkan seni dan budaya atau acara informal lainnya. Keenam, taman atap. Taman di atas atap podium sebagai ruang meditasi dan sumber inspirasi, yang juga turut membantu mengurangi dampak pemanasan global dengan mengembalikannya sebagai ruang hijau.
Nama: Universitas Negeri Makassar
Lokasi: Makassar, Sulawesi Selatan
Arsitek: Genesis
Principal Architect: Yu Sing
Tim desain: Benyamin Narkan, Eguh Murthi Pramono, Iwan Gunawan
Status: Juara I
Tahun: 2009
Image: Genesis
Related posts: